Deeper Journey, Faith

Hasil Dari Kebaikanmu

Fig 03 10 2018 06 21 16 1

Seberapa baik kah anda? Apa hasil dari kebaikan yang telah anda lakukan? Kapan terakhir kali anda melakukan sesuatu yang baik di keluarga – seperti mengambilkan selimut, membersihkan meja, menyiapkan kopi – tanpa diminta atau disuruh?

Pikirkan tentang sekolah atau tempat kerja anda. Siapa orang yang paling dianggap remeh atau paling dihindari? Murid yang paling pemalu? Karyawan yang pemarah? Mungkin dia tidak bisa bergaul. Mungkin dia tidak merasa masuk dengan lingkungan sekitarnya. Apakah anda baik dengan orang seperti itu?

Hati yang baik adalah jenis yang tenang.  Mereka adalah pribadi yang membiarkan kendaraaan orang lain memotong jalan mereka dan ibu muda dengan tiga orang anak yang pindah ke jalur keluar di antrian. Mereka bersedia mengembalikan tong sampah tetangga yang terguling ke jalan.

Dan mereka baik di gereja.  Mereka sangat mengerti bahwa orang-orang yang paling membutuhkan pertolongan mungkin adalah mereka yang berdiri di serambi atau mereka yang duduk dibarisan dibelakang mereka pada saat ibadah. Rasul Paulus menulis: Karena itu selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman (Gal. 6:10).

Dan, tantangannya adalah – bagaimana dengan musuh-musuh saudara? Dengan boss yang sudah memecat anda atau istri yang meninggalkan anda. Mungkinkah kita bisa mengejutkan mereka dengan kebaikan? Tidak mudah? Tentu tidak. Tapi kemurahan hati adalah isyarat terdalam dari kebaikan. Rasul Paulus menyamakan kedua hal berikut. Ramahlah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni sebagaimana Allah didalam Kristus telah mengampuni kamu (Efesus. 4:32 ).

Tuhan Yesus berkata:
Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang orang yang membenci kamu, mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu…; Jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Maha tinggi, sebab ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang  jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. (Luke 6:27-28, 32, 35-36)

Berbuat baik di rumah. Berbuat baik di masyarakat. Baik di gereja dan baik dengan musuh anda. Meliputi keseluruhannya bukan?

Hampir. Ada yang lain membutuhkan kebaikan anda. Kira-kira siapa? Diri Anda sendiri.
Karena Dia begitu baik kepada kita, dapatkah kita baik terhadap diri kita sendiri? Oh, tapi Max, anda tidak mengenal saya. Kamu tidak tahu tentang kesalahan-kesalahan yang sudah saya lakukan atau pikiran-pikiran saya. Kamu tidak tahu tentang sakit yang saya keluhkan dan komplain-komplain yang saya gerutukan. Memang tidak, tapi Dia tahu. Bahkan Dia mengetahui segalanya tentang diri Saudara, meskipun begitu Dia tidak menahan kebaikanNya terhadap saudara bukan? Apakah Dia yang mengetahui segala rahasia kehidupan anda, pernah menarik kembali janjiNya atau mengambil kembali berkat-berkatNya?

Tidak, Dia begitu baik kepada Anda. Mengapa anda tidak berbuat baik terhadap diri anda sendiri? Dia mengampuni segala kesalahan-kesalahan anda. Mengapa anda tidak melakukan hal yang sama?

Dia yang berpikir bahwa hari esok layak untuk dijalani. Mengapa anda tidak setuju ?

Dia begitu percaya sekali kepada anda hingga bisa menyebut anda Duta BesarNya, muridNya, bahkan anakNya. Mengapa anda tidak mengambil isyarat ini dan mulai percaya kepada diri anda sendiri?

Baik hatilah terhadap diri anda sendiri. Tuhan berpikir bahwa anda layak untuk menerima kebaikanNya. Dan Dia sangat pintar dalam menilai karakter.

Advertisements
Deeper Journey, Faith, Life

Tuhan Dekat Denganmu

Ketika seseorang sedang mengalami beban yang berat, terkadang seseorang lupa kalau dia memiliki seseorang yang…
Fig 06 05 2019 06 09 37 1