Deeper Journey, Faith

Maukah Engkau Sembuh?

Bandage 1

Yohanes 5:1-18

Kalau kita melihat dengan teliti pertanyaan Tuhan Yesus pada ayat yang ke 6, Yesus berkata kepada orang lumpuh itu “maukah engkau sembuh?” padahal Tuhan Yesus tentunya tahu bahwa orang itu membutuhkan kesembuhan. Melalui pertanyaan ini, ada tiga pengharapan yang Tuhan Yesus berikan kepada kita:

1. Ayat 6:
Tuhan Yesus mau memberikan pengharapan kepada orang lumpuh itu bahwa kuasa-Nya mampu melakukan sesuatu yang tidak mungkin, kuasa-Nya lebih besar dari pengalaman hidup orang lumpuh itu. Ayat 7: Pikiran orang lumpuh ini hanya terfokus kepada pengalaman yang dialaminya pada saat itu, bahwa kesembuhannya hanya dapat terjadi apabila menjadi yang pertama masuk ke kolam itu sehingga ia tidak melihat ada peluang lain yang dapat menolongnya. Pertanyaan Yesus maukah engkau sembuh berarti: “Maukah engkau melepaskan dirimu dari bendungan konsepmu itu dan maukah engkau melihat dan bergantung kepada-Ku?” Melalui kedua ayat ini Tuhan Yesus mengajak kita untuk tidak membendung diri kita berdasarkan konsep/pengalaman kita, tetapi agar kita selalu terbuka kepada-Nya, meminta pertolongan-Nya dan selalu bergantung kepada-Nya sehingga kehendak-Nya terjadi dalam hidup kita.

2. Ayat 11,13:
Kedua ayat ini menunjukkan bahwa orang lumpuh itu belum mengenal Tuhan Yesus ketika disembuhkan. Pertanyaan Tuhan dapat diartikan sebagai berikut: “Maukah engkau mengalami anugerah Allah mendahului imanmu?” Disini kita diajar bahwa Tuhan berkuasa dan berdaulat memberikan kesembuhan kepada kita tanpa bergantung pada iman kita. Kalau Tuhan menghendaki orang itu sembuh walaupun orang itu belum percaya kepada Tuhan, itu adalah kedaulatan Tuhan, dan kalau Tuhan katakan “sembuhlah karena imanmu”, itupun karena kedaulatan Tuhan. Anugerah Tuhan itu besar, kasih Tuhan besar sehingga kalau kita disembuhkan, kita berhasil, kita dimenangkan, itu bukan karena kemampuan kita, tetapi Tuhanlah yang berdaulat, Tuhan yang berinisiatif yang tak terhingga dalam hidup kita, sehingga segala sesuatu patut dikembalikan kepada Tuhan.

3. Ayat 8,9:
Tuhan Yesus menawarkan kepada orang lumpuh itu: “Maukah engkau taat dan menaklukkan dirimu secara mutlak, menaklukkan segala kehendakmu di bawah kehendak-Ku?” Mengapa point ketiga ini harus adanya tuntutan penundukkan mutlak kehendak orang ini kepada kehendak Tuhan Yesus, oleh karena dikatakan pada saat itu adalah saat sabat atau hari sabat, maka adanya larangan- larangan termasuk larangan menyembuhkan orang serta mengangkat barang apapun termasuk mengangkat tilm yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus kepada orang yang sakit ini. Ketika orang ini taat kepada Tuhan maka secara simultan ia harus mengangkat tilamnya maka ia lelanggar tuntutan hukum Taurat maka dianggap bersalah maka ia harus menerima sangsi atau hukuman dari pihak tua-tua Yahudi serta ahli-alhi Taurat. Namun karena ketundukkannya kedapa Tuhan maka, dalam anugerah Allah ia mengalami kesembuhan dan juga tidak menerima sangsi dari akibat pelanggarannya atas hukum Taurat. Dengan demikian Tuhan Yesus mengajak kita untuk taat menundukkan pengalaman/konsep kita di bawah perintah Tuhan Yesus. Dengan demikian kita akan melihat karya Allah terjadi di dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, definisi iman yang benar adalah menaklukan konsep berpikir/rasio kita dan kebenaran Firman Allah berlaku mutlak dalam kehidupan kita.
Tuhan memberkati

Advertisements
Deeper Journey, Faith, Life

Hidup Dalam Sebuah Visi

Visi (dalam kamus bahasa Indonesia) adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan; wawasan. Setiap…
Fig 25 10 2018 23 18 57 1
Deeper Journey, Faith

Melewati Lembah Kekelaman

Mazmur 23 : 4 "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman ..." Mazmur 23 ini dituliskan oleh…
Fig 06 09 2018 01 38 49 E1558649675716 1
Life, Love & Relationship

Cerita Seorang Sarah

Pada pertengahan Desember yang dingin dan berangin, Sarah berjalan dengan agak tergesa-gesa menuju ke penampungan…
Fig 03 11 2018 20 46 26 1