Deeper Journey, Faith

Hadirat Tuhan

Fig 24 10 2018 08 55 24 1

Kehidupan Kristen kita tidak bisa jauh dari hadirat Tuhan, sebab tanpa hadirat Tuhan kehidupan rohani kita tidak akan mendapatkan kekuatan. Itu sebabnya jangan sampai kita kehilangan hadirat Tuhan.

Ada tokoh2 di Alkitab yang begitu menyukai, mencintai dan merindukan hadirat Tuhan seperti :

1. YAKUB
Kalau kita melihat kehidupan Yakub, apa yang menjadi rahasia Yakub sampai-sampai berkat kesulungan itu jatuh padanya? Padahal Yakub bukan anak yang sulung tapi mengapa Yakub mendapat hak kesulungan? Mengapa bukan Esau padahal Esau adalah anak yang sulung yang seharusnya berkat itu jatuh pada Esau bukan pada Yakub tapi mengapa Yakub yang mendapatkannya? Apa rahasia dari kehidupan Yakub? Karna ternyata Yakub punya satu kesukaan.
Kejadian 25 : 27 “Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.“

Ternyata Yakub suka akan hadirat Tuhan. Satu-satunya kerinduan Yakub adalah bersekutu dengan Tuhan di dalam kemah. Yakub sangat menyukai hadirat Tuhan. Itu sebabnya Yakub selalu tinggal di dalam kemah bahkan dalam Bil 24 : 5 dikatakan “Alangkah indahnya kemah-kemahmu hai Yakub. “Mengapa kemah Yakub itu dikatakan indah? Karena Yakub adalah pribadi yg suka mencari hadirat Tuhan. Lewat persekutuannya dgn Tuhan di dalam kemah ia bisa merasakan hadirat Tuhan. Kalau kita rindu menjadi kehidupan yg indah di hadapan Tuhan, syaratnya cuman satu : menyukai hadirat Tuhan lewat kita selalu bersekutu dgn Tuhan dalam kemah.

Kemah adalah : waktu khusus kita bersama dengan Tuhan. Kalau kita tidak punya saat-saat khusus dgn Tuhan, maka dikuatirkan kita akan seperti Esau menjadi kehidupan yg ditolak. Kenapa Esau ditolak saat akan diberkati? Karna kerinduan Esau adalah berburu. Esau suka berburu binatang. Dan kehidupan yg suka berburu itu menunjuk pada kehidupan yg suka mencari kseenangan daging, itu Esau. Apa yang menjadi kesukaan kita? Berburu mencari kesenangan daging atau berdiam dalam kemah mencari hadiratNya?

2. DAUD
Mazmur 84 : 10a “Lebih baik satu hari dipelataranMu Tuhan daripada seribu hari di tempat lain.” Kalimat tersebut dituliskan oleh Daud dalam kitab Mazmur. Bila kalimat tersebut diucapkan oleh seorang yang biasa-biasa yang hidupnya sederhana, mungkin kelihatannya itu wajar-wajar saja dan tidak ada istimewanya. Tetapi ucapan tersebut keluar dari mulut seorang raja yang memiliki segalanya dan hidup dalam kemewahan. Daud memiliki tahta, istana, harta, dan juga banyak isteri-isteri yang cantik.

Tetapi Daud adalah satu pribadi yang luar biasa! Bagi Daud, Tuhan bukanlah hanya sekedar Tuhan tapi Tuhan adalah kekasih dan pujaan hatinya. Sejak masih remaja, Daud sudah mengenal Tuhan dengan baik. Ketika menjadi gembala, Daud mengalahkan singa dan beruang yang hendak memangsa domba yang ia gembalakan. Goliat yang membuat nyali orang ciutpun habis dibantai Daud. Daud adalah orang yang berkenan kepada Tuhan. Bahkan Yesus sendiri disebut anak Daud.

Banyak orang Kristen yang tidak menyediakan waktu khusus buat Tuhan. Andaikan berdoa/ bersaat teduh juga hanya singkat dan sekedarnya. Bahkan banyak para pelayan/Hamba Tuhan yang lebih suka melayani daripada bersekutu dengan Tuhan. Itu sebabnya jangan salahkan Tuhan bila hidup mereka mengalami kekalahan dan kekeringan. Kita harus lebih suka bersekutu dengan Tuhan daripada kegiatan apapun. Hadiratnya adalah tempat terindah di dunia ini. Kedudukan, popularitas, harta, kerabat, sahabat, pelayanan dan keluarga tidak bisa menjadi pengganti dari kepuasan hadirat Tuhan.

Maukah kita menjadi seperti Daud? Maukah kita disebut orang yang berkenan kepada Tuhan? Rahasianya adalah mencintai hadirat Tuhan.
Apakah kita bisa berkata: “Lebih baik satu hari di pelataran Tuhan daripada seribu hari (3 tahun) di tempat lain?” Apakah kita mau lebih mencintai hadirat Tuhan lebih daripada apapun di dunia ini? Ingatlah di surga nanti kita juga akan berdiam dalam hadirat Tuhan yang begitu indah. Itu sebabnya mulailah menghormati dan mencintai hadirat Tuhan saat kita ada di bumi ini.

3. SAMUEL
Samuel masih kecil, tapi ada satu hal yg ia rindukan, itulah hadirat Tuhan. Walaupun Samuel masih kecil tapi dalam hatinya sudah timbul satu kerinduan akan hadirat Tuhan, Samuel merindukan hadirat Tuhan, terbukti Samuel ini tidur dekat Tabut, tidur dalam Ruangan Maha Suci ( I Sam 3 : 3 ). Tabut Tuhan berbicara soal hadirat Tuhan sebab tabut itu letaknya ada dalam Ruangan Maha Suci, ruangan yg diterangi oleh sinar kemuliaan Tuhan.

Biasanya orang yg selalu merindukan hadirat Tuhan itu amat peka terhadap suara Tuhan, itu sebabnya Tuhan berbicara kepada Samuel, Tuhan tidak berbicara kepada imam Eli. Apa artinya seorang imam kalau Tuhan tidak berbicara kepadanya? Apa jadinya seorang imam tapi tidak peka terhadap suara Tuhan? Padahal seharusnya imam itu kehidupan yg sangat dekat dengan hadirat Tuhan, sebab imam itu sudah ditahiskan, imam tidak lagi hidup dalam suasana halaman jatuh bangun di dalam dosa, tapi imam sudah masuk, masuk dalam Ruangan Suci, bahkan dalam Ruangan Maha Suci…tapi bagaimana dengan Eli?
Kalau kita sudah jauh dari hadirat Tuhan, kalau kita sudah tidak berada dalam suasana Tabut Perjanjian, apa jadinya hidup kita sebagai seorang imam? Di hadapan Tuhan kita sudah tidak ada artinya lagi! Itu sebabnya jangan relakan hidup kita kehilangan hadirat Tuhan, jangan sampai kita jauh dari hadirat Tuhan. Kalau itu terjadi maka akhirnya imam Eli hrs mati! Kehidupan Kristen yg sudah tidak merindukan hadirat Tuhan, yg hidupnya sudah jauh dari Tabut Perjanjian maka di hadapan Tuhan kehidupan itu bagaikan sudah mati, apa yg bisa dilakukan oleh orang mati? Tidak ada! Apa yang bisa diperbuat oleh orang mati? Sama sekali tidak ada! Berarti kehidupan itu sudah tidak berguna lagi baik bagi Tuhan maupun bagi manusia!

Oleh sebab itu janganlah kita seperti imam Eli, sebab apa artinya kita menjadi pelayan Tuhan tapi hidup kita jauh dari hadirat Tuhan? Apa artinya kita menjadi imam-imam yg melayani dalam rumah Tuhan tapi hidup kita tidak lagi merindukan hadirat Tuhan? Biarlah kerinduan itu tetap ada dalam hati kita.

Esau yg suka berburu daging akhirnya Esau ditolak. Eli juga ditolak, karna hidupnya sudah dipenuhi dgn kesukaan akan daging, kesukaan Eli adalah makan, suka akan daging. Kesukaan daging membuat kita jauh dari hadirat Tuhan sebaliknya kesukaan kita untuk bersekutu dengan Tuhan membuat kita semakin dekat & semakin dekat pada Tabut

Perjanjian sampai-sampai kita bisa merasakan sinar kemuliaan Tuhan yg begitu dahsyat, dan Samuel merasakan itu, Samuel merasakan Shekinah Glory, sinar kemuliaan Tuhan. Sebab di atas tutup pendamaian itulah Tuhan berfirman kepada Samuel ( I Sam 3 : 10-11 ). Kalau kita selalu merindukan hadiratNya maka Tuhan juga rindu berbicara dengan kita.
Dan kalau kita mengalami pertemuan dengan hadirat Tuhan, hal itu akan terlihat dengan jelas. Sebab akan terlihat pada wajah kita dan tentu saja akan terungkap dalam perlaku kita. Wajah kita akan menyatakan kepada orang-orang sekeliling kita, “ Aku berbeda, aku telah ada di dalam hadirat Allah Yang Mahakuasa. “ Seperti yang terjadi pada Musa, ketika Musa melihat kemuliaan dan hadirat Tuhan di gunung Sinai, ia turun dengan wajahnya bercahaya seperti terang bahkan orang-orang tak dapat memandang wajahnya.
Tetapi ingat ! Ada bahaya yang mengancam, itulah Filistin. I Samuel pasal 4, judulnya Tabut Tuhan dirampas, artinya = kehilangan hadirat Tuhan. Jangan sampai itu terjadi dalam hidup kita, jangan sampai kesibukan-kesibukan kita merampas tabut Tuhan dari hidup kita, jangan sampai kesenangan daging kita merampas hadirat Tuhan dalam hidup kita. Sebab yang merampas itu adalah Filistin.

Filistin=gambar dari kesenangan daging. Hati-hati terhadap Filistin, hati-hati terhadap kedagingan kita, kesenangan daging kita, sebab itulah musuh yg akan merampas tabut Tuhan dari hidup kita. Kadang kita bisa merasa malas untuk bersekutu mencari hadirat Tuhan karena kita pengen tidur, karena kita sudah ngantuk, nah itu Filistin. Kita punya banyak alasan untuk tidak bersekutu dengan Tuhan, kita merasa lelah, capek dan sebagainya, ingat : itu Filistin! Filistin selalu berusaha mencoba merampas tabut dari hidup kita!

Itu sebabnya mari, milikilah satu tekad untuk selalu menyukai, mencintai dan merindukan hadirat Tuhan. Dan bila kita sudah memiliki ke 3 hal ini, mari pertahankan itu, jangan sampai dirampas oleh Filistin. Mari pertahankan pengalaman indah bersama hadirat Tuhan yang menyebabkan kita bertanya: ”Siapakah aku ini sehingga Engkau, Tuhan Pencipta Alam Semesta mau mengizinkan aku berada dalam hadiratMu?“
Saudara akan penuh dengan rasa kagum ketika saudara mengalami hadirat dan kemuliaan Tuhan…

Advertisements
Faith, Life, What Matters

How to Improve Your Life

Personality: Don't compare your life to others'. You have no idea what their journey is…
Fig 24 10 2018 08 25 23 1
Faith

Memanfaatkan Kesempatan Emas

LUKAS 23:42-43 (Judul Perikop : Yesus Disalibkan) “Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila…
Fig 06 05 2019 06 17 13 1