Faith, Life

Hamba Yang Rendah Hati

Fig 25 10 2018 07 52 17 1

Banyak diantara kita yang mengaku hamba Tuhan, mungkin karena memang sudah terlibat dalam berbagai kegiatan dan pelayanan di gereja. Namun sering kali didalam praktek kenyataannya banyak diantara kita belum menunjukkan citra seorang hamba Tuhan. Sehingga kita berbenturan dengan teman sepelayanan atau menjadi sandungan bagi umat atau sesama manusia. Sehingga Paulus menuliskan didalam suratnya untuk syarat seorang pelayan jemaat/ penilik jemaat ada persyaratannya. Hal ini dibuat supaya menghindarkan benturan-benturan yang tidak diinginkan.

Karakter seseorang memang berbeda satu dengan yang lainnya, Tuhan tahu itu. Tetapi bukanlah kita tidak dapat dipersatukan meskipun memiliki karakter yang berbeda. Kunci untuk kita sesama hamba Tuhan dapat bersatu adalah “KERENDAHAN HATI”. Inilah yang harus dimiliki dan dipertahankan oleh seorang hamba Tuhan. Tuhan Yesus telah menjadi teladan bagi kita dalam hal kerendahan hati.

Filipi 2:1-11 .
Siapakah kita ini sehingga kita menganggap kalau kita yang menjadikan pelayanan boleh berhasil? Mari kita bertobat kalau kita merasa orang yang paling berjasa atau dipentingkan dalam pelayanan.

Ketahuilah bahwa suatu anugerah jika kita boleh melayani pekerjaanNya. Tuhan Yesus berkata di dalam Yohanes 15:16-17, kita dipilih olehNya untuk menghasilkan buah dan saling mengasihi. Terkadang kita terlalu sibuk untuk mencari perhatian dan pujian serta harga diri. Oleh karena nilai-nilai inilah seorang hamba Tuhan kehilangan citra sebagai hamba Tuhan.

Apa kata Tuhan Yesus tentang hamba? Lukas 17: 7-10. Seorang hamba yang dilukiskan dalam ayat ini sepertinya tidak punya hak apa-apa untuk menuntut. Meskipun pelayanan kita tidak ada yang melihat, tidak ada nama kita disebut-sebut. Tidak ada yang berterima kasih kepada kita, tidak ada imbalan/uang dalam tugas yang dijalankan. Atau masih dipersalahkan meskipun kita sudah lakukan hal yang terbaik? Kurang atau bahkan tidak diperhatikan pemimpin kita padahal sudah menjalankan perintahnya? Apakah kita tetap menerima semuanya itu dengan ucapan syukur?

Tuhan Yesus memutuskan untuk memilih setia dan taat, bahkan taat sampai dikayu salib, menanggung yang semestinya kita tanggung. Namun Dia tahu, kita tidak mungkin kuat menanggungnya sehingga dengan kerendahan hati Dia tanggung semuanya dosa kita.
KERENDAHAN HATI adalah suatu hati yang rela ditegur, rela dinasehati, rela menerima masukan untuk membangun, rela dikoreksi, rela dibogkar dengan cara Tuhan dan melalui orang yang Tuhan tentukan, dimana semuanya itu untuk mengubahkan kita.

Terkadang Tuhan ijinkan orang-orang tertentu dipakai untuk membentuk kita sehingga menjadi hamba Tuhan yang sesuai firmanNya. Rasanya memang sakit, dikikis dan dibersihkan supaya kita lebih lagi dalam berbuah, untuk itulah kita dipanggil. Yohanes 15:2.
Sudahkah kita miliki hati hamba? Apakah kita iklas untuk dibentuk Tuhan sehingga kita memiliki hati seorang hamba?. Roma 8:28.

Advertisements