Life, Love & Relationship

Perkawinan Manis Hingga Akhir

Fig 24 10 2018 22 10 25 1

Sebuah perkawinan biasanya pada awalnya sangat manis, penuh cinta, kemesraan, pokoknya yang manis-manis deh. Namun lambat laun, sedikit demi sedikit mulai rasa biasa-biasa, terus berkembang yang biasa-biasa jadi berkurang lagi dan akhirnya rasa hambar. Kalau rasa ini yang sudah dirasakan pada sebuah perkawinan kita semua tau akhir dari perkawinan itu.

Saya rasa tidak ada satu manusiapun yang menginginkan rasa hambar ada pada perkawinannya, pasti semuanya ingin sebuah perkawinan yang manis sampai hayat menutup mata. Betul khan?

Ayo kita lihat Perkawinan di Kana sampai akhir perkawinan masih tersedia anggur terbaik, padahal ditengah-tengah perkawinan mereka sudah kehabisan anggur, bukan hanya anggur yang terbaik yang habis tapi kehabisan anggur.

Sebelumnya kita baca dulu di Yoh 2:1-11

Perkawinan di Kana

2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; 2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. 2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: Mereka kehabisan anggur. 2:4 Kata Yesus kepadanya: Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba. 2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu! 2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. 2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air. Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. 2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta. Lalu mereka pun membawanya. 2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki, 2:10 dan berkata kepadanya: Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang. 2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Hendaknya semua perkawinan seperti perkawinan di Kana ini, yang mana biasanya anggur yang baik dulu baru anggur yang kurang baik. Tapi kita sebagai anak anak Tuhan hendaknya makin lama perkawinan makin keluar anggur yang baik sampai akhirnya. Mari kita lihat kenapa perkawinan di Kana bisa menikmati anggur yang baik sampai akhirnya

1. Ibu Yesus/Maria menaruh harapnya pada Yesus Meskipun waktu Yesus belum tiba, tapi karena harapan yang besar dari ibu Yesus, maka anggur yang baik itu tercipta Saat itu Yesus belum pernah melakukan mujizat, tapi ibu Yesus bisa manaruh harapnya pada Yesus, kenapa tidak dengan kita? Bukankah kita sudah tau bahwa Yesus mampu membuat yang tidak ada menjadi ada. Taruh harapmu pada Yesus! Jangan berharap pada yang lain.

2. Maria punya iman Meski dijawab: Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba. Oleh Yesus, Maria tetap percaya, kita tau dengan tindakannya penyuruh para pelayan Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu! Mari kita bersikap seperti Maria, beriman. Jangan Bimbang! iman bisa mengubah waktu kerja Tuhan, buktinya perkawinan di Kana, sebenarnya waktu Yesus belum tiba, tapi karena iman Maria mujizat itu terjadi.

3. Para pelayan taat. Kalau misalnya saya yang jadi pelayan waktu itu, saat disuruh oleh Yesus untuk mengisi tempayan-tempayan dengan air, pasti langsung protes yang kurang itu anggur gitu loh. Tapi disini mengajarkan ketaatan akan firman Tuhan, TAAT titik. Mari kita belajar taat seperti para pelayan itu, ga usah banyak dalih apa yang Fiman Tuhan mau kita jalankan Ada Firman: Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami alam segala sesuatu. (Efesus 5:24) banyak istri-istri berdalih nanti dulu, tunduk ya tunduk liat dulu suaminya donk, kalau dia baik, dia perhatian boleh tunduk, kalau suami ga baik mana bisa lah tunduk, enak aja. Di Efesus 5:24 bunyinya ga ada embel-embelnya kalau suami kamu begini begini, disitu hanya tertulis tunduk pada suami dalam segala sesuatu titik, gimanapun suamimu tunduklah!

Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (Efesus 5:25) Bukankah masih banyak suami-suami yang tidak bisa mengasihi istrinya karena sang istri yang cerewet, galak., ga mau denger-dengeran. Tapi disini Fiman Tuhan bicara kasihilah istrimu tidak ada tambahannya, berarti gimanapun istrimu kasihi dia.

Mau sampai akhir masih ada anggur yang baik? Taat tanpa dalih

Advertisements
Deeper Journey, Faith, Life, Love & Relationship

Bye, see you tomorrow

A lady worked at a meat distribution factory. One day, when she finished with her…
Fig 20 08 2018 23 13 30 1
Deeper Journey, Faith

Hidup dalam Kelimpahan Rohani

Kita menjadi begitu sibuk melayani Allah sehingga kita benar-benar kehilangan kontak pribadi dengan Dia. Kita…
Fig 04 09 2018 22 42 53 1