Faith

Puji Tuhan

Fig 14 09 2018 07 44 16 1

Cerita ini mengenai seorang raja yang mempunyai seorang sahabat sejak masa kecil. Sahabatnya ini mempunyai kebiasaan di setiap kejadiaan selalu mengomentari hidupnya (positif atau negatif) dengan: “Puji Tuhan!”

Suatu hari sang raja dan sahabatnya ini pergi berburu. Sang sahabatlah yang menyiapkan segala senjata perlengkapan berburu. Ternyata sang sahabat melakukan kesalahan sewaktu mempersiapkan senjata tersebut sehingga ketika sang raja hendak menembak sesuatu, senjata itu meledak sehingga menghancurkan jempol tangan sang raja.

Menghadapi situasi ini, seperti biasanya, sahabatnya ini berkomentar: “Puji Tuhan!”. Kemudian sang raja menjawab “Sial!” dan kemudian memasukkan sahabatnya ini ke dalam penjara.

Setahun kemudian, sang raja pergi berburu di daerah yang berbahaya. Sekelompok kanibal menangkap raja ini dan membawanya ke desa mereka. Mereka mengikat sang raja dan membaringkannya di atas api unggun, siap untuk dipanggang. Tetapi ketika mereka siap untuk menyalakan apinya, mereka melihat bahwa sang raja ini tidak memiliki jempol.

Karena mereka sangat perfeksionis, mereka hanya ingin memangsa orang yang utuh, mereka melepaskan raja itu dan membiarkan dia berlari pergi.

Ketika raja itu tiba di istananya, ia teringat akan kejadian yang menyebabkan jempolnya hancur dan ia teringat sahabatnya di penjara. Pergilah ia ke penjara dan berbicara dengan sahabatnya. “Kamu benar”, kata sang raja, “Puji Tuhan jempol saya hancur.” Kemudian ia menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. “Maafkan karena aku telah memenjarakan kamu sedemikian lamanya, betapa jahatnya aku!”

“Jangan berkata demikian”, sahabatnya menjawab, “Puji Tuhan!”

“Apa maksudmu?”, tanya sang raja. “Aku telah mengirimkanmu ke dalam penjara sedemikian lama!”

“Ya, Puji Tuhan, karena apabila engkau tidak memenjarakan aku, aku tidak lagi akan bersamamu sekarang ini karena aku akan ikut berburu bersamamu saat itu dan mereka akan memangsaku!”

Situasi yang kita hadapi seringkali tidak menyenangkan dan tidak seperti yang kita harapkan. Tetapi janji Tuhan selalu baik dan amin. Bila kita mengasihi dia dengan segenap hati dan kita hidup di dalam jalannya, sekalipun kelihatannya buruk dan tidak ada harapan, hal itu akan diubahkan menjadi keuntungan bagi kita dan membawa kemuliaan bagi namanya. Percayalah pada Tuhan… dia setia.

Advertisements
Deeper Journey, Faith

Lahir Baru

Yesus menjawab, Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat…
Fig 31 10 2018 00 27 41 1
Deeper Journey, Faith, Life

Rencana Tuhan Pasti Indah

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain…
Fig 26 10 2018 00 01 42 1